Saya ga punya temen curhat. Mau cerita ke orang tua pun takut membebani. Jadi, begini ceritanya :
Saya dapet pemberitahuan kalau perlu ada perbaikan di suatu mata kuliah, kalau ga segera dibetulkan, maka nilai semester ini ga bakal keluar alias hangus...
Senin kemarin dah selesai perbaikan tinggal minta surat kendali di akademik. Saat itu juga ke akademik dan katanya ga ada, dan AKAN segera di proses.
Selasa kesana dan mereka bilang AKAN segera di proses
Rabu kesana dan mereka bilang AKAN segera di proses
Kamis kesana dan mereka bilang AKAN segera di proses
hari ini ke sana, karena dah kesel sama petugasnya, tulis memo aja
ternyata saudara-saudara , nilai di umumkan hari ini dan nilai saya masi di blok karena belum lapor perbaikan
Saya ga tau harus gimana. Bisa aja saya seninnya ke akademik tapi dah beli tiket kereta untuk keberangkatan hari minggu ke tempat orang tua. Sedih kalau gini. Padahal ortu dah ngarep. Padahal dah dari jauh hari perbaikan tapi karena birokrasi berbelit jadi kaya gini. PAdahal saya juga harus pulang untuk rencana operasi, ya saya harus pulang karena harus Operasi. Operasi ini sudah direncanakan sejak lama mengingat kondisi tubuh ini. Sekarang Ga tau harus gimana. Ga enak mau bilang ke orang tua. Kalau ga segera diurus, nilai akan hangus. Minta info ke dosen, pembimbing akademik, sampe ke petugas; belum ada pencerahan. Dengan begitu muncul cemas untuk senin besok dimana akan keluar nilai ujian praktek. Gimana kalau saya remedy ? padahal minggu dah berangkat.
Ditambah lagi, wanita yang kuanggap berharga, Permataku, Mutiaraku, dia bergabung ke kopma. Padahal dia dulu berjanji untuk tidak melanjutkan disana karena yaah kita pernah ada masalah disana, dan ada 2 cowok yang saya ga suka disana. Dia malah mendaftar untuk posisi yang tinggi disana. dimana kemungkinan akan bertemu dengan 2 cowok itu. Apa dia sengaja membuatku begini ? Padaha dia tahu saya membenci 2 orang itu tapi dia tetep kesana. Pantaskah aku mencintainya ? Kenapa aku mencintainya ? Kenapa aku masih mencintainya walau dia telah menganiyaya? kenapa dia masih kusebut sebagai Permataku ? Walau ada jarak diantara kami, tapi saya masih merasa seesuatu di dada, foto kami masih ada di kamarku. PAntaskah aku jadi gila karena wanita itu ? Dia pun tidak merasa bersalah atas apa yang ia lakukan. Apakah aku berlebihan ? biarlah , kan ini kutulis di blogku. dimana bisa kukatakan semua yang ingin kukatakan. Aku tak tau dia begitu tega memilih hal yang jelas kubenci untuk mendapatkan kesenangannya. Kenapa ia mengumbar janji palsu ? Apakah jika di pernikahan dia akan begitu ?
Dan 1 yang kutahu, pasti komentarnya akan sangat menusuk kalau dia baca post ini (berani taruhan ?)
Mungkin saya menganggap dia ga mengerti apa yang kurasa. Tapi siapa yang mengerti ? Rasanya yang tau rasanya hanya saya seorang. Begitulah yang kutangkap dari perjalanan cinta selama ini.
Apa ya yang harus kurubah dari pribadiku agar Permataku menjadi lebih baik?
Apa ?
Tapi semua ini. Seemuuaaa iniiii adalah ujian dari-Nya. Entah apa maksud-Nya memberi segala event ini. Tapi yang pasti akhirnya baik. Karena kita berjalan diatas jalan yang dibuat oleh-Nya. Rasa sesal, rasa sakit, rasa haru , rasa kesal, resa dianiyaya, pasti untuk mendewasakan.
Seperti bapakku, beliau sangat dewasa , pasti beliau telah mengalami banyak cobaan hidup, beliaulah inspirasiku, pasti apa yang kurasakan sekarang bukan apa-apa di banding apa yang beliau rasa atau pernah beliau rasa. Konsekuensinya, beliau dikaruniai seorang istri yang mengerti dirinya, menghargainya, dan tau berterimakasih, beliau adalah bunda ku. Bunda selalu mengajarkan kami untuk meniru kedewasaan bapak.
Sampai sekarang, saya belum tahu penyelesaian dari semua ini.
Maaf ya ganggu, gatau curhat kemana lagi, hehe.
intinya, sampai sekarang saya cuma bisa bilang Astagfirullahal'azim
Baca Selengkapnya...